Alun alun Yogyakarta yang menjadi area untuk warga Yogya berekspresi,berkesenian, berbudaya, atau berjalan mundur untuk bisa lulus menembus dua beringin kurung, kini tampak semrawut dengan berdirinya tenda-tenda yang menjadi atap bagi pedagang kaki 5. Pada sisi kemanusiaan memperbolehkan para pedagang membangun tenda tentu hal yang bijaksana apalagi jika Ngarso Dalem memberikan peluang untuk itu, tentunya izinnya tidak dikeluarkan oleh sultan , terlalu remeh temeh. Namun mata rasanya tidak sedap, apalagi Yogya senantiasa menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun dari negeri manca. Waktu saya ke Yogya pada Mei lalu masih ada rombongan atau perorangan bule-bule baik yang dari Belanda maupun Australia yang menyambangi keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu. Maka akan sangat indah kalau pedagang kaki 5 di sekitar alun alun itu direlokasi, tujuanya bukan mengusir para pedagang kecil tetapi semata-mata untuk kesejukan mata memandang, kalau Yokyakarta ku tetap jadi tujuan wisata yang eksotik dan menawan.
Selasa, 29 Juni 2010
Langganan:
Postingan (Atom)