Batavia merupakan pusat administrasi pemerintah kolonial Hindia Belanda,masyarakat Jakarta lebih akrab menyebutnya kota tua, terlepas bahwa Hindia Belanda telah mencengkeram kukunya di bumi pertiwi, di sinilah jejak sejarah Batavia bisa kita telusuri. Gedung utama yang sekarang dijadikan museum sejarah Jakarta merupakan pusat pemerintahan dan kantor petinggi Hindia Belanda, JP Coen, Daendeles pernah berkantor di sini. Pendek kalimat disinilah segala urusan di kendalikan termasuk ruang sidang pengadilan yang dilengkapi dengan penjara bawah tanah. Jika kita telusuri wilayah kota tua Jakarta tidak begitu luas, maklum saja pada saat itu penduduk Batavia belum sepesat sekarang. Tak jauh dari pusat pemerintahan kita bisa menyaksikan gedung-gedung tua pusat perniagaan kawasan Kali Besar, konon di sinilah para elit Eropa mengendalikan perniagaan. Seiring dengan berkembangnya kota Batavia dibangunlah wilayah baru hingga istana gambir yang lebih lazim sebagai istana negara sekarang.
Namun disayangkan gedung-gedung tua yang bernilai sejarah itu keberadaanya tidak terurus, padahal bangunan itu memilikiu usia yang sama dengan beberapa kota di Eropa seperti di Maastricth, arsitektur stasiun kota yang tidak jauh dari museum sejarah Jakarta memiliki kesamaan dengan stasiun di Helsinki. Jika kita bisa merawat maka kita juga memiliki peninggalan yang bisa dikomoditaskan untuk wisata museum, seperti programnya Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata "Visit Museum Year 2010"